Tuesday, March 20, 2012

Fenomena Kesehatan Mental yang terjadi dalam Masyarakat saat ini

Kali ini saya akan memposting fenomena yang ada di masyarakat saat ini mengenai kesehatan mental. Saya mendapatkan dua contoh kasus dari dua sumber yang berbeda mengenai fenomena yang mempengaruhi kesehatan mental ini. Berikut artikel yang saya dapatkan.


Hati-Hati, Junk Food Pengaruhi Kesehatan Mental!

Hati-Hati, Junk Food Pengaruhi Kesehatan Mental!. Sebuah studi bersama psikiater Spanyol dan ahli gizi yang ditulis di review berita jurnal Science menunjukkan, makanan berlemak berbahaya tidak hanya untuk fisik, tetapi juga kesehatan mental.
Para ilmuwan telah memelajari 1.200 orang dalam kelompok selama enam tahun sebelum mereka menyimpulkan bahwa makanan lemak meningkatkan risiko gangguan depresi.
Pada awal percobaan, kecukupan mental para relawan diuji. Setelah ditemukan tidak ada kelainan pada diri sukarelawan, para ilmuwan mulai memberikan produk dengan apa yang disebut trans-fats (lemak tak jenuh).
Trans-fats yang ditemukan terutama di makanan cepat saji, serta produk-produk buruk yang susah dicerna lainnya. Selama enam tahun, para peserta percobaan telah “jenuh” dengan trans-fats, dan penulis penelitian mengamati keadaan psikologis mereka dengan memerhatikan gender, umur, berat badan, dan kebiasaan buruk.
Pada akhir percobaan, ternyata 650 relawan telah berulang kali memiliki depresi klinis selama enam tahun. Menurut data para ilmuwan, kelompok ini mengonsumsi lemak berbahaya dalam jumlah besar.
Saat ini, psikiater dan ahli gizi berpendapat pecinta junk food menghadapi risiko mengalami gangguan depresi, dan itu adalah 42 persen lebih tinggi daripada orang lain. Demikian seperti ditulis jurnal Science yang dikutip dari Genius Beauty, Kamis (17/3/2011).
Jadi, jangan malas untuk memasak makanan sehat sendiri. Dengan demikian, Anda dapat menghabiskan waktu memasak, dan menghindari berbagai penyakit.

Menikmati Internet Porno Merusak Kesehatan Mental

Para ilmuwan mencermati buruknya kesehatan mental orang-orang yang melakukan kegiatan seksual melalui internet. Mereka menderita depresi, stres dan rasa khawatir dari tingkat menengah hingga tingkat parah
Sebut saja Marcus Squirrell, seorang mahasiswa doktor di Swinburne University of Technology, Melbourne, Australia. Dalam temuannya yang baru-baru ini diliput oleh berbagai media masa dunia, termasuk Itnews, itnews.com.au, 30 Oktober 2008 dengan judul “Internet sex causes depression” (seks internet menyebabkan depresi (kemurungan)).
Berita itu meliput kajian yang melibatkan orang-orang yang membuang-buang waktunya berjam-jam untuk memuaskan nafsunya di dunia maya.
Temuan Squirrel menyebutkan bahwa lebih dari 27% orang penikmat pornografi maya yang diteliti itu mengalami depresi (kemurungan) tingkat menengah hingga tingkat parah. Tiga puluh persen lagi menderita rasa khawatir tingkat tinggi, sedangkan 35 persen lainnya mengalami stress (perasaan tertekan) tingkat menengah hingga tingkat parah.
Mengejutkannya lagi, peneliti asal Australia itu menemukan bahwa orang-orang yang dilibatkan dalam penelitiannya itu ternyata berpendidikan tinggi. Kebanyakan mereka melakukan chatting, terlibat dalam kegiatan seksual melalui kamera komputer, mengunduh video dan gambar, atau mengirimkan email-email porno. Dua belas jam mereka habiskan setiap pekannya untuk kegiatan birahi maya yang merusak mental mereka itu.
Penelitian ini melibatkan 1.325 orang Amerika dan Australia. Dari penelitian itu terlihat bahwa semakin banyak mereka melampiaskan hasrat seksual melalui aneka kegiatan menggunakan internet, semakin tinggi tingkat depresi dan rasa khawatir mereka.
Kesehatan mental sangatlah terkait erat dengan kesehatan tubuh. Gangguan jiwa seperti depresi dan rasa khawatir dapat memperbesar serangan penyakit mematikan seperti gangguan jantung. Demikian temuan ilmuwan asal McGill University dan Université de Montréal, Kanada.
Sebagaimana dilaporkan Sciencedaily.com dengan judul “Depression And Anxiety Can Double Chances Of Heart Ailments” (Depresi dan Rasa Khawatir Dapat Melipatgandakan Kemungkinan Berpenyakit Jantung), rasa khawatir dan depresi parah dapat melipatduakan kemungkinan gangguan jantung yang berulang-ulang pada pasien yang menderita penyakit arteri koroner. [cr/ itnews/sciencedaily]


Artikel Kesehatan Mental


Kali ini saya akan membuat posting mengenai kesehatan mental berikut artikel yang saya dapat mengenai kesehatan mental. Artikel ini didapat dari sumber yang bisa dipercaya. Selamat membaca :)
Kesehatan mental merupakan keinginan wajar bagi setiap manusia seutuhnya, tapi tidaklah mudah mendapatkan kesehatan jiwa seperti itu. Perlu pembelajaran tingkah laku, pencegahan yang dimulai secara dini untuk mendapatkan hasil yang dituju oleh manusia.Untuk menelusurinya diperlukan keterbukaan psikis manusia ataupun suatu penelitian secara langsung atau tidak langsung pada manusia yang menderita gangguan jiwa.Pada dasarnya untuk mencapai manusia dalam segala hal diperlukan psikis yang sehat. Sehingga dapat berjalan menurut tujuan manusia itu diciptakan secara normal.

Pengertian Kesehatan Mental
Istilah “kesehatan mental” diambil dari konsep mental hygiene. Kata “mental” diambil dari bahasa Yunani, pengertiannya sama dengan psyche dalam bahas latin yang artinya psikis, jiwa atau kejiwaan.Kesehatan mental merupakan bagian dari psikologi agama, terus berkembang dengan pesat. Hal ini tidak terlepas dari kondisi masyarakat yang membutuhkan jawaban atas berbagai permasalahan yang melingkupinya.
Dimensi Psikologis Kesehatan Mental
Aspek psikis manusia pada dasarnya merupakan satu kesatuan dengan sistem biologis, sebagai sub sistem dari eksistensi manusia, maka aspek psikis selalu berinteraksi dengan keseluruhan aspek kemanusiaan. Karena itulah aspek psikis tidak dapat dipisahkan untuk melihat sisi jiwa manusia.Ada beberapa aspek psikis yang turut berpengaruh terhadap kesehatan mental, antara lain :
1. Pengalaman awal Pengalaman awal merupakan segenap pengalaman-pengalaman yang terjadi pada individu terutama yang terjadi di masa lalunya. Pengalaman awal ini adalah merupakan bagian penting dan bahkan sangat menentukan bagi kondisi mental individu di kemudian hari.
2. Kebutuhan Pemenuhan kebutuhan dapat meningkatkan kesehatan mental seseorang. Orang yang telah mencapai kebutuhan aktualisasi yaitu orang yang mengeksploitasi dan segenap kemampuan bakat, ketrampilannya sepenuhnya, akan mencapai tingkatan apa yang disebut dengan tingkatan pengalaman puncak.Dalam berbagai penelitian ditemukan bahwa orang-orang yang mengalami gangguan mental, disebabkan oleh ketidakmampuan individu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Kebutuhan yang dimaksud di sini adalah kebutuhan dasar yang tersusun secara hirarki. Kebutuhan biologis, kebutuhan rasa aman, meliputi kebutuhan dicintai, kebutuhan harga diri, pengetahuan, keindahan dan kebutuhan aktualisasi diri.
Gangguan dan Penyakit Jiwa
1. Psikosomatik Adalah penderita yang menemukan kelainan-kelainan atau keluhan. Pada tubuhnya yang disebabkan oleh faktor-faktor emosional melalui syarat yang menimbulkan perubahan yang tidak mudah pulihnya, misalnya : sulit tidur jika banyak masalah, hilang nafsu makan, makan berlebihan.
2. Kelainan kepribadianPenderita sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Misalnya orang suka meledak emosinya.
3. Retardasi mentalAdalah keterbelakangan atau keterlambatan perkembangan jiwa seseorang.Contoh dalam memahami sesuatu ilmu pengetahuan yang baru di dapat atau kata-kata baru, cara pemahamannya terlalu lama.
4. RasionalisasiDimana penderita sering memutarbalikkan fakta yang bersangkutan dengan ego individunya sendiri atau dalam arti lain memutarbalikkan hati nuraninya sendiri yang mengakibatkan kepercayaan diri hilang.
5. NeurosisAdalah gangguan jiwa yang penderitanya masih dalam keadaan sadar, dengan melalui ketidakberesan tingkah laku, susunan syaraf juga karena sikap seseorang terhadap orang lain.Ciri-ciri neurosis meliputi : sering adanya konflik, reaksi kecemasan, kerusakan aspek-aspek kepribadian, phobia, gangguan pencernaan.Seseorang yang terkena neurosis mengetahui bahwasanya bahwa jiwanya terganggu, baik disebabkan gangguan jasmani dan jiwanya sendiri.
6. PsikosisPada psikosis ini penderita sudah tidak dapat menyadari apa penyakitnya, karena sudah menyerang seluruh keadaan netral jiwanya.Ciri-cirinya meliputi :
♫ Disorganisasi proses pemikiran
♫ Gangguan emosional
♫ Disorientasi waktu, ruang
♫ Sering atau terus berhalusinasi
D. Terapi Gangguan Jiwa
Terapi di sini mengandung arti proses penyembuhan dan pemulihan jiwa yang benar-benar sehat. Di antaranya terapi-terapi yang digunakan meliputi beberapa bentuk :a. Terapi holistic, yaitu terapi yang tidak hanya menggunakan obat dan ditujukan kepada gangguan jiwanya saja, dalam arti lain terapi ini mengobati pasien secara menyeluruhb. Psikoterapi keagamaan, yaitu terapi yang diberikan dengan kembali mempelajari dan mengamalkan ajaran agamac. Farmakoterapi, yaitu terapi dengan menggunakan obat. Terapi ini biasanya diberikan oleh dokter dengan memberikan resep obat pada pasien.d. Terapi perilaku, yaitu terapi yang dimaksudkan agar pasien berubah baik sikap maupun perilakunya terhadap obyek atau situasi yang menakutkan. Secara bertahap pasien dibimbing dan dilatih untuk menghadapi berbagai objek atau situasi yang menimbulkan rasa panik dan takut. Sebelum melakukan terapi ini diberikan psikoterapi untuk memperkuat kepercayaan diri.
KESIMPULAN
Kesehatan mental merupakan faktor terpenting untuk menjalankan kehidupan manusia secara normal. Psikis manusia jika tidak dijaga akan menimbulkan suatu gangguan jiwa yang lambat laun dibiarkan akan menjadi suatu beban yang berat bagi penderitanya. Di antara gangguan psikis meliputi psikosomatik, kelainan kepribadian, retardasi mental, rasionalisasi, neurosis, dan psikosis, yang dari gangguan jiwa itu disebabkan karena ada faktor yang mempengaruhinya meliputi pengalaman awal, proses pembelajaran, dan kebutuhan. Dengan adanya gangguan jiwa karena pengaruh tersebut dibutuhkan terapi penyembuhan sampai manusia dinyatakan benar-benar sehat baik jasmani maupun psikisnya.
Teori-teori kesehatan mental.
  • Alexander Schneider , ilmu Kesehatan mental adalah ilmu yang mengembangkan dan menerapkan seperangkat prinsip yang praktis dan bertujuan untuk mencapai dan memelihara kesejahteraan psikologis organisme manusia dan mencegah gangguan mental serta ketidak kemampuan menyesuaikan diri.
  • Samson, sin dan hofilena ; ilmu kesehatan mental sebagai ilmu yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara fungsi fungsi mental sebagai ilmu yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara fungsi mental yang sehat dan mencegah ketidak mampuan menyesuaikan diri atau kegiatan- kegiatan mental yang kalut.
DAFTAR PUSTAKAMoeljono Notosoedirjo, Latipun, Kesehatan Mental, Universitas Muhammadiyah Malang, 2000.Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, PT. Bulan Bintang, Bandung, 1986, cet ke-7.Sururin, Ilmu Jiwa Agama, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, cet. ke-1.